Selasa, 12 Mei 2015

[Resensi: Dixieland Sushi by Cara Lockwood] - Memahami Uniknya Perbedaan dalam Cinta


Judul buku : Dixieland Sushi
Penulis : Cara Lockwood
Alih bahasa : Shandy Tan
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 2013
Tebal buku : 300 halaman
ISBN : 978-602-02-0476-5
Available at: bukupedia






BLURB

Jen Nakamura Taylor, seorang gadis blasteran Jepang, mengira telah meninggalkan masa lalunya di sebuah kota kecil daerah Selatan ketika dia pindah ke utara untuk menjadi produser acara televisi populer di Chicago. Sampai akhirnya dia menerima kabar dari kampung halaman bahwa sepupunya akan menikah dengan Kevin Peterson, pria yang selama bertahun-tahun sangat dicintai Jen.

Kabar tersebut bukan hanya membangkitkan kenangan lama yang menyesakkan, tapi sekarang Jen, yang lajang dan sangat sibuk, terpaksa harus mencari pasangan untuk menghadiri pernikahan tersebut.

Sementara itu, Riley - pria ganteng dari Inggris yang menjadi teman sekantor Jen - kelihatannya bisa menjadi 'pasangan' yang cocok. Bahkan pacar Riley pun menganggapnya sebagai ide bagus.

Selama perjalanan menuju Dixieland, tanpa disangka, keduanya mulai merasakan perasaan yang berbeda antara satu sama lain. Dan Kevin Peterson yang telah dewasa tetap saja menawan! Di tengah-tengah situasi rumit, Jen pada akhirnya tetap harus belajar untuk mencintai silsilah keluarga, kehidupan cinta, bahkan dirinya sendiri.


RESENSI

"Nah, apa rencanamu untuk mengacaukan pernikahan itu?"

Bagi Jen Nakamura, gadis blasteran Jepang yang tumbuh di Dixieland, Kevin Peterson adalah cinta masa remajanya yang jauh di awang-awang. Jen menghabiskan masa belianya dengan jatuh cinta setengah mati pada Kevin. Namun, meski bagi Jen, ia sudah sering memberi Kevin sinyal-sinyal cinta, Kevin tetap saja tidak meliriknya dan malah sering bergonta-ganti pacar.
Jadi ketika suatu hari di sela kesibukannya sebagai produser acara berita, Jen mendapat undangan pernikahan dari Lucy - sepupu Jen - dan Kevin Peterson, Jen kalang kabut.
Jen menghabiskan waktu untuk mencari pria yang kemungkinan besar pantas dan mau menjadi pendampingnya untuk menghadiri pernikahan Lucy dan Kevin. Sayangnya pria-pria yang dikencani Jen adalah pria-pria "aneh".
Jen sebenarnya ingin mengajak Nigel Riley, rekan kerja yang menurut Jen adalah versi dewasa dari Kevin. Sayangnya, meski Riley akrab dan sering menggodanya, Riley telah punya pacar. Pacar yang cantik, pintar dan baik hati. Pacar yang sempurna. Maka Jen menahan diri.
Siapa sangka justru malah Tiffany - pacar Riley-lah yang menawarkan agar pria itu menemani Jen ke pesta pernikahan.
Dan dimulailah perjalanan Jen pulang kampung menuju Dixieland, kota kecil di daerah selatan. Kali ini ia harus memperkenalkan keluarganya yang aneh pada Riley, menyusuri perjalanan penuh godaan bersama Riley, menghadapi rayuan-rayuan Kevin yang telah ia dambakan sejak usia belasan dan menemukan arti keluarga dan cinta bagi dirinya.

Dixieland Sushi memiliki tema yang unik. Tentang kehidupan gadis blasteran Amerika-Jepang yang merasa keluarganya paling aneh sedunia. Bahwa ia terkadang menghadapi prasangka yang konyol, menggelikan dan bahkan menyedihkan dari orang-orang di sekitarnya.

Gaya penceritaan Cara Lockwood lumayan membosankan di awal. Dengan alur maju-mundur yang membawa kita ke tahun 80-an, Cara cukup sangat sering menyebutkan judul-judul serial TV yang tidak saya pahami.
Mungkin untuk warga Amerika itu adalah budaya populer di kala itu, tapi di Indonesia yang pada era 80-an hanya punya satu stasiun TV yaitu TVRI, saya tak punya bayangan sama sekali tentang serial-serial TV yang disebutkan. Kecuali The A Team… wkwkwkk~
Cara juga terlalu banyak memasukkan tokoh sampingan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Tokoh-tokoh sampingan itu hanya memperpanjang narasi yang justru malah semakin terasa membosankan.

Untungnya saat cerita mulai memasuki perjalanan Jen dan Riley, saya mulai menikmatinya. Dialog antara mereka begitu cair dan cerdas. Interaksi mereka lumayan menghibur.

Saya cukup suka karakter Riley yang slengekan  tapi posesif. Dari dialog di awal cukup kelihatan kalau dia care banget terhadap Jen.
Yang tidak saya sukai adalah karakter Jen. Jen ini begitu skeptis dan sinis terhadap dunia dan terutama terhadap dirinya sendiri. Gambaran Jen terhadap dirinya sungguh menyedihkan. Saya jadi berpikir bahwa Jen ini memang cewek biasa. Sehingga saya kaget saat Riley dan Kevin menyatakan kalau Jen adalah gadis yang cantik, pintar dan menawan.

Terjemahannya cukup bagus meski sedikit tidak konsisten. Ada dialog yang tidak baku tapi ada juga dialog dengan bahasa baku. Menurut saya karena ini adalah roman kontemporer, mestinya penerjemah tidak perlu takut menggunakan bahasa tak baku untuk dialog.

Beberapa typo dalam novel ini:

* Bibir --> bibi (hal. 68)
* pernah suara --> pernah mendengar suara (hal. 77)
* alvokad --> avokad (hal. 138)
* kuning pisau --> kuning pisang (hal. 138)
* granda --> grandpa (hal. 195)
* goreng ikan --> ikan goreng (hal. 226)

Covernya menarik, meski saya bingung untuk apa si kucing duduk di situ menatap Jen. Wkwkwkkk~


TEBAR-TEBAR QUOTE

"Keluarga! Kau kan tahu awak berita sejati tidak punya waktu untuk keluarga." (hal. 16)

"Kita semua punya cacat perkencanan yang mematikan. Cacatmu adalah kau mencintai seorang pria ideal, jadi begitu mengenal dia, kau selalu akan merasa kecewa. Semua pria selalu terlihat lebih baik dari diri mereka yang sebenarnya sampai kau mengenal mereka dan sadar bahwa semuanya ternyata sama saja. Semua pria suka lelucon jorok dan hal-hal berbau porno." (hal. 115)

"Kau bisa saja menggiring bebek ke air, tapi belum tentu bisa memaksanya minum." (hal. 184)

"Orang yang kau nikahi tidak semestinya menjadi prestasi dalam hidup. Aku memang belum menikah, tapi menurutku tidak seharusnya pernikahan nenjadi target atau untuk mendapatkan mahkota. Pernikahan berarti berbagi hidup bersama seseorang, tapi jangan sampai dianggap mencerminkan siapa dirimu." (hal. 255)

"Kau tidak bisa mengandalkan orang lain agar menjalani hidupmu untukmu. Kau harus membuat keputusan sendiri, memutuskan apa sebetulnya yang kau inginkan." ( hal. 256)


Saya suka budaya dan kuliner Amerika Selatan dan Jepang yang muncul di novel ini. Jadi saya beri 3 bintang untuk Dixieland Sushi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon