Pages

Jumat, 07 Agustus 2015

[Resensi: Across The Ocean - Ria Destriana] Pulau Karimunjawa Tempat Penyembuh Luka Hati


Judul buku : Across The Ocean
Penulis : Ria Destriana
Editor : Irna Permanasari
Desain sampul : Orkha Creative
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Mei 2015
Tebal buku : 168 halaman
ISBN : 978-602-03-1512-6



BLURB

"Kamu tahu bagaimana caranya mengobati hati yang luka?"
"Bagaimana?"
"Dengan tidak melaluinya sendirian."

Di seberang laut di Pulau Karimunjawa, dua hati yang terluka bertemu. Saat melihat Anindita, Bayu seperti melihat dirinya sendiri. Perlahan mereka menjadi dekat dan kedekatan itu membuat luka di hati masing-masing mengering dan digantikan sebuah perasaan yang tak asing.
"Karena setiap orang berhak bahagia, termasuk kamu."
Anindita belum siap. Bayu bersedia menunggu.
Tetapi, bagaimana kalau saat Anindita kembali ternyata Bayu tidak ada di sana?


RESENSI

Dunia Bayu seakan runtuh saat Siska, kekasihnya, meminta untuk mengakhiri hubungan. Siska tak ingin lagi melanjutkan hubungan yang tidak direstui keluarga mereka masing-masing karena perbedaan agama. Bayu patah hati. Bertekad ingin melupakan Siska, ia memencil ke Karimunjawa, mengurus rumah peninggalan orang tuanya dan menjadikannya sebagai homestay bagi turis-turis yang datang.
Bayu sangat menikmati berada di tengah tamu-tamu yang menginap di rumahnya, membuatnya bisa melupakan Siska.
Hingga malam itu, ketika tak ada satu pun turis yang datang karena adanya badai di Laut Jawa, Bayu melihat seorang gadis yang berusaha bunuh diri berjalan ke tengah laut. Bayu segera menyelamatkan gadis itu, tapi ia malah ditampar!
Keesokan harinya gadis itu datang lagi sebagai tamu yang berniat menginap di rumah Bayu. Nama gadis itu Anindita, namun Bayu memanggilnya Anin.
Dalam diri Anin, Bayu melihat kedukaan yang sama seperti yang dulu ada dalam dirinya. Bayu pun berusaha membuat Anin kembali bahagia. Ia menemani gadis itu menghabiskan waktu di Karimunjawa.
Saat Anin harus kembali ke Jakarta, Bayu telah jatuh hati pada Anin. Tapi Bayu tahu mereka belum siap, mereka masih terluka, maka ketika Anin meminta Bayu untuk menunggunya, Bayu bersedia.
Akankah Anin kembali lagi ke Karimunjawa? Dan apakah Bayu akan tetap di sana menunggunya bahkan setelah tiga tahun berlalu?

-------------

Across The Ocean adalah kisah tentang penyembuhan patah hati. Sedikit klise memang, saat kita patah hati, kita pasti pergi ke suatu tempat untuk menyembuhkan diri. Tapi pilihan setting dalam novel ini benar-benar keren!
Ria menjabarkan Karimunjawa dengan deskripsi yang rapi. Suasana sepi dan suasana ramainya terasa perbedaannya.

Novel ini diceritakan dengan dua sudut pandang. Dari prolog hingga separuh novel, diceritakan dari sudut pandang Bayu, sedangkan dari pertengahan hingga ke belakang, diceritakan dari sudut pandang Anindita. Porsinya cukup berimbang, sayangnya tidak ada perbedaan mencolok antara "aku" dari sisi Bayu dan "aku" dari sisi Anindita. Mereka masih terdengar sama dalam bertutur dan berpikir.
Dari sisi Bayu, alur cerita mengalir maju, sedangkan dari sisi Anindita, alur sekali-sekali mundur untuk menceritakan penyebab Anin patah hati.

Bayu dan Anin merupakan dua karakter yang menderita patah hati meski dengan jalan berbeda. Bayu bekerja sebagai penulis lepas suatu majalah gaya hidup sedangkan Anindita membuka butik pakaian di Jakarta, sayang tak banyak yang diceritakan tentang profesi mereka. Itu membuat saya merasa karakter mereka masih kurang kuat, dan dialognya masih kurang tajam.
Walau ada sih yang membekas dalam ingatan saya tentang Bayu: cowok yang takut hantu! :))

Desain sampulnya cantik, seperti poster film. Warnanya memang agak monoton dan bukan jenis cover yang akan sanggup memikat mata saya, tapi foto pantainya memberi daya tarik tersendiri.

Beberapa typo dalam novel ini:

* tapi suaraku tenggelam bunyi ombak dan angin yang menggila. --> tapi suaraku ditenggelamkan bunyi ombak dan angin yang menggila. (hal. 29)
* kecuali soal ia ternyata bahwa Anin berzodiak… --> kecuali soal bahwa Anin ternyata berzodiak… (hal. 51)
* sampai hari aku… --> sampai hari ini aku… (hal. 53)
* kamarnya --> kamarku (hal. 95)
* waku --> waktu (hal. 105)

Overall, novel Across The Ocean adalah novel ringan yang akan cocok dibaca sepulang kerja atau sepulang sekolah. Sangat menarik untuk meringankan kepenatan dan tekanan di kantor atau sekolah :)
Saya beri 3 bintang untuk Across The Ocean.

TEBAR-TEBAR QUOTE

Beruntung sekali orang yang tidak pernah putus cinta. Aku iri. (hal. 26)

"Luka ternyata tidak bisa hilang dengan menghabiskan waktu sendirian." (hal. 53)

Menunggu? Apa aku akan menunggu orang yang tidak menungguku? (hal. 138)

1 komentar: