Minggu, 07 Februari 2016

[Resensi: Stand by Me - Indah Hanaco] Ketika Cinta Terhalang Rentang Usia


Judul buku: Stand By Me
Penulis: Indah Hanaco
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: Juli 2014
Tebal buku: 340 halaman
ISBN: 978-602-02-4576-8





BLURB

Selama bertahun-tahun, Ralph menyaksikan bagaimana Mya tumbuh menjadi gadis kepala batu dan cenderung judes. Selama itu pula hubungan mereka tetap berada pada dua sisi yang berpunggungan. Hingga suatu malam Mya yang patah hati bersumpah akan menikahi teman kakaknya. Tentu saja yang dimaksudnya bukan Ralph, karena hati Mya sudah telanjur takluk pada pesona Chris. Tapi, cinta tetaplah salah satu misteri terbesar semesta. Hingga suatu ketika Mya menyadari bahwa hatinya kini menghendaki sosok lain untuk menjadi tempat penitipan hatinya. Ralph.
Namun, masa lalu Ralph dengan sederet panjang para mantan, tidak mudah untuk diabaikan. Belum lagi perbedaan usia yang terentang jauh di antara keduanya. Juga keraguan yang kerap menyudutkan Ralph dan Mya ke tempat asing.
Namun keduanya kian menyadari bahwa perasaan istimewa sudah membenamkan mereka terlalu jauh. Nyaris tidak ada kesempatan untuk membebaskan diri tanpa tersakiti. Pertanyaannya, cukupkah cinta mereka menjawab semua rintangan yang siap melukai?


RESENSI

Perayaan ulang tahun Mya Devri Aryanata yang ke-16 masih berupa ritual yang sama. Makan malam bersama ibu, abangnya, Nicholas, dan ketiga sahabat sang abang: Joe, Chris dan Ralph. Tapi malam itu Ralph terlambat datang dan menyebabkan Mya mengomel panjang.
Ralph cukup kaget karena Mya menunggunya, padahal selama ini hubungan mereka yang paling renggang jika dibandingkan hubungan Mya dengan Joe ataupun Chris. Mya lebih betah saling tukar ejekan dengan Joe atau bicara panjang dengan Chris daripada dekat-dekat Ralph yang irit kata dan playboy.
Tapi usia enambelas memang membawa perubahan pada Mya, bukan dalam kejudesan dan kekeraskepalaannya tentu saja, tapi pada perasaan hatinya yang mulai mengenal kata: cinta. Mya menganggap dirinya jatuh cinta pada Chris yang penyayang dan penuh perhatian. Maka ia pun membuat sumpah bahwa ia akan menikah dengan salah satu teman abangnya. Tapi rupanya sumpah itu didengar oleh Ralph!
Sayangnya Chris hanya menganggap bercanda pernyataan cinta Mya. Perbedaan usia sepuluh tahun membuat Chris selalu menganggap Mya masih bocah. Dan Chris justru malah memperkenalkan kekasihnya, Isabel pada Mya. Hanya Ralph yang tahu bahwa Mya sedang patah hati dan berusaha menghibur gadis itu.
Lama-lama kedekatan Mya dan Ralph membawa kenyamanan yang tak mereka duga. Kali ini akankah perasaan Mya berbalas? Ataukah lagi-lagi ini hanya sekadar fase dalam masa remaja Mya? Atau malah, setelah Chris dan Ralph apakah Mya juga akan jatuh cinta pada Joe juga?

-------------

Berapa jarak usiamu dengan pasanganmu? Atau berapa jarak usia ideal yang kauinginkan dengan pasanganmu? Lebih tua, sepantar, atau lebih muda?
Saya sendiri punya jarak usia 16 tahun dengan suami, jadi saya doyan banget sama novel yang perbedaan usianya jauh seperti dalam novel Stand by Me ini.
Meski sebenarnya ada juga yang membuat alergi di novel ini. Hmm~ empat cowok dan satu cewek dalam satu lingkaran itu sebenarnya sudah saya hindari saking sempat jamaknya.
Tapi membaca novel ini memberi sensasi yang berbeda, karena salah satu pria dari empat sekawan ini adalah abang dari si tokoh utama. Abang sungguhan. Duh, bikin ngiri aja, deh. Saya juga mau tiap kali bangun tidur sudah ada cowok ganteng nongol di rumah. Wkwkk~

Stand by Me diceritakan menggunakan dua jenis POV. Pada bab satu, POV menggunakan POV orang ketiga. Memasuki bab dua, POV menggunakan POV orang pertama dari sisi Mya. Lanjut ke bab tiga, POV menggunakan POV orang pertama dari sisi Ralph. Kemudian bab empat dan lima POV kembali menjadi POV orang ketiga.
Ceritanya mengalir dengan lincah, kocak dan menghibur. Terutama melihat (membaca) ceplas-ceplosnya Mya.

Setting Pematang Siantar dalam novel ini saya rasa cukup kental. Bukan hanya dari deskripsi ataupun lokasi-lokasi yang disebutkan tapi juga karena pengucapan panggilan 'bang' bagi para abang-abang dalam novel ini. Hanya saja yang bikin saya heran, kenapa sih Ralph dan yang lain menganggap panggilan 'Bang Domu' itu mengerikan? Ada alasan khusus ataukah karena terdengar nggak enak aja? Padahal kan itu unyu. *digaplok Ralph*

Semua karakter dalam novel ini benar-benar loveable. Saya kesulitan memutuskan pengen peluk yang mana. *lah emang siapa yang minta dipeluk?*
Saya suka dengan gaya ceplas-ceplos dan blak-blakannya Mya, karena Mya ini sedikit mirip dengan saya dalam hal ngomong ngasal nggak pakai dipikir. *GR* *kunyah udon kuah udang*
Sementara Ralph langsung mencuri perhatian saya dengan gigi berantakannya. Soal lesung pipit saya nggak terlalu tertarik, pria berlesung pipit di keluarga saya banyak. *sombong*. Tapi cowok dengan gigi berantakan itu lebih seksi. Menurut versi saya, sih. Haha~
Dan percayalah, cowok yang bisa masak itu seksi. Sumpah!
Saya suka banget dengan interaksi Mya dan Ralph yang alami dan kompak. Yang satu meledak-ledak yang satu sabar banget. Mereka pasangan favorit saya, deh.

Konfliknya sangat ringan dan mudah diselesaikan. Khas problema remaja. Kegamangan, kegalauan dan kecemburuan yang meledak-ledak. Ah... remaja, memang bikin iri.

Overall, saya lagi-lagi dibuat jatuh cinta dengan karya Indah Hanaco. Penulis ini memang mirip bunglon, karena mampu menulis beberapa genre dengan pas dan sama ciamiknya.
Bagi kalian yang suka dengan cinta beda usia ataupun kisah cinta remaja yang manis, it's so recommended!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon