Pages

Selasa, 20 September 2016

[Resensi] Terjebak Bersama Sang Miliuner - Sophie Pembroke

Judul buku: Terjebak Bersama Sang Miliuner
Judul asli: Stranded With The Tycoon
Penulis: Sophie Pembroke
Alih bahasa: Dharmawati
Desain sampul: Marcel A. W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Juli 2015
Tebal buku: 248 halaman
ISBN: 9786020318554



BLURB

Luce takkan pernah memilih Ben Hampton sebagai teman perjalanan, apalagi saat terjebak badai salju di pondok terpencil. Tinggi, tampan, dan arogan, pria itu seolah mengingatkan Luce akan kehidupan romantisnya yang tidak terlalu sukses pada masa lalu. Dan itulah tepatnya yang berusaha ia lupakan selama bertahun-tahun ini dengan memfokuskan seluruh energinya pada pekerjaan…

Ben—miliuner pemilik jaringan hotel—yakin ada semangat terpendam di balik penampilan kaku Luce Myles yang khas dosen sejarah, dan membuat sikap kaku itu menghilang tentu akan jadi tantangan menarik. Untungnya, tanpa disangka mereka berdua terjebak di pondok karena badai salju hebat. Ini saatnya membuktikan ia masih bisa menaklukkan wanita mana pun... 


RESENSI

Betapa marahnya Lucinda Myles saat kamar yang harusnya disediakan untuknya sebagai salah satu peserta konferensi ternyata tak tersedia. Entah apakah kesalahannya dari pihak panitia konferensi, ataukah karena kesalahan karyawan hotel. Yang jelas Luce terancam tak memiliki tempat tidur untuk ditiduri karena hotel di mana-mana penuh akibat dari suasana Natal.
Saat sedang kesal di hadapan sang resepsionis hotel itulah Luce bertemu dengan Ben Hampton. Pria yang merupakan salah satu putra pemilik jaringan hotel Hampton & Sons. Ben pun menawari Luce untuk berbagi kamar suitenya.
Meski telah beberapa tahun berlalu, Luce masih mengingat siapa Ben. Dan ia merasa Ben masih pria yang sama dengan pemuda arogan yang dulu dikenalnya. Sebisa mungkin ia ingin menjauh dari pria itu. Sayangnya, Ben juga masih ingat persis siapa Luce. Dan Ben bertekad ingin mengubah sifat serius dan teratur Luce. Berhasilkah ia?

--------------------

Stranded With The Tycoon atau Terjebak Bersama Sang Miliuner merupakan novel karya Sophie Pembroke yang pertama saya baca. Pengalaman pertama yang cukup menyenangkan, karena meskipun ide ceritanya begitu klise khas novel terbitan Harlequin, tapi Sophie menuliskannya dengan mengesankan.

Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, dengan fokus utama pada sang hero dan heroine. Cukup menyenangkan membaca apa yang mereka pikirkan satu sama lain. Bagaimana mereka saling membentuk asumsi berdasarkan pertemuan pertama mereka delapan tahun yang lalu, dan kemudian seolah mereka sedang mencari dan menyusun kepingan puzzle untuk mendapatkan image yang tepat tentang satu sama lain. Saya suka dengan hubungan mereka yang terbentuk secara perlahan. Meski telah saling tertarik beberapa tahun yang lalu, tapi bisa dibilang kali ini mereka saling menjajagi dan mencoba menggali lebih dalam tentang pribadi masing-masing.
Dengan storyline  yang menarik dan latarnya yang cantik saya merasa nggak sanggup untuk berhenti membaca novel ini.
Nuansa natal dalam novel ini begitu terasa. Saya menikmati hubungan Luce dan Ben ketika mereka bersama di pondok Ben yang terpencil. Chemistry di antara keduanya terasa kuat saat mereka berada di dalam pondok itu.

Sayangnya saya nggak begitu menyukai karakter Luce. Saya merasa Luce wanita yang menarik dan saya kagum karena ia menguasai sejarah. Hal yang juga saya sukai. Tapi saya nggak bisa memahami kebutuhannya untuk selalu memenuhi permintaan orang-orang di sekelilingnya. Saya merasa ia begitu mudah dimanfaatkan dan sebenarnya mengalami krisis kepercayaan. Terlebih ia merasa ia yang paling benar dan paling terkendali di antara anggota keluarganya. Saya merasa ia seolah menganggap menuruti impuls adalah perbuatan nggak bertanggung jawab. Seolah ialah yang paling bertanggung jawab. Oh i really hate it.
Itu sebabnya saya bersorak kegirangan saat Ben masuk ke kehidupan Luce. Saya merasa iba pada Ben karena terus dituduh oleh Luce. Satu lagi yang bikin saya kesal karena Luce gampang banget menuduh Ben nggak bertanggung jawab. Huh. Padahal nggak satu pun dari perilaku Ben yang menunjukkan tindakan nggak bertanggung jawab.
Selain tokoh utamanya, saya cukup menyukai Seb, kakak Ben. Pada awalnya saya kira hubungan antara dua bersaudara ini nggak dekat dan berjarak. Karena pada awalnya menilik pembicaraan pertama mereka di telepon, mereka terasa nggak saling memahami dan saling sungkan. Tapi lama-lama terlihat kalau Seb memang sangat perhatian dan hubungan mereka sangat menarik.
Demikian juga dengan Dolly, adik Luce. Saya suka dengan kemunculannya, Dolly membawa aura segar dan seru ke dalam kisah ini.

Tapi bagian terbaiknya memang hanya sampai di tengah cerita saja. Ketika kisah bergulir dan mereka berpisah, semua jadi klise  lagi. Yah apa sih yang bisa saya harapkan dari cinta satu malam ala harlequin. Tentu saja kehamilan. Apa lagi? Tapi saya memang mulai lelah dengan heroine yang hamil hanya karena hubungan singkat. Dramanya begitu-begitu saja polanya.
Untuk penerjemahannya sangat bagus dan pilihan katanya menarik. Hanya saja ada kosakata atau istilah tertentu yang diulang-ulang secara terus menerus dan membuat bosan. Entah memang asli dari penulis aslinya, ataukah sang penerjemah memang suka sekali menggunakan kata "mengesah".

Overall, Stranded With The Tycoon merupakan bacaan yang ringan dan mudah dinikmati. Seru pada awalnya karena uraian proses pendekatan dan penjajagan hero dan heroinenya. Namun mulai membosankan pada akhirnya. Untuk adegan panasnya jangan kuatir, nggak banyak adegan ples ples dan penulisannya pun nggak vulgar kok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar