Senin, 18 Januari 2016

[Resensi: Skandal Terpendam - Penny Jordan] Memperbaiki Skandal Masa Lalu


Judul buku: Skandal Terpendam
Judul asli: A Secret Disgrace
Penulis: Penny Jordan
Alih bahasa: Farah Astrid Effendi
Editor: Bayu Anangga
Desain sampul: Marcel A.W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Maret 2015
Tebal buku: 248 halaman
ISBN: 978-602-03-1489-1



BLURB

Louise Anderson tahu bahwa kembali ke Sisilia hanya akan membangkitkan kenangan buruk. Tapi demi mewujudkan keinginan terakhir kakek-neneknya, ia bersedia menghadapi apa pun, termasuk bertemu dengan pria angkuh yang membuatnya menjadi aib keluarga.

Sejak perjumpaan terakhir pada musim panas sepuluh tahun lalu, sosok Louise yang memikat selalu menghantui mimpi Caesar Falconari. Dan ketika Louise muncul kembali di hadapannya, Caesar bertekad takkan melepaskan wanita itu lagi. Apalagi setelah ia mengetahui akibat dari satu malam penuh gairah yang nyaris menghancurkan reputasinya dulu.

Caesar berharap kesepakatan yang ia tawarkan dapat menebus kesalahannya. Bagaimanapun, Caesar Falconari yang sekarang bukan lagi pemuda tak berpendirian, melainkan pria yang akan memberikan segalanya untuk mendapatkan kesempatan kedua dalam hubungan mereka.

RESENSI

Akhirnya Louisa kembali ke Sisilia, tapi hanya dengan satu tujuan, menguburkan abu kakek dan neneknya di tanah leluhur mereka. Dan meski Louisa merasa tak nyaman kembali berurusan dengan Caesar, tapi Louisa ingin memenuhi keinginan terakhir kakek dan neneknya. Karena hanya kakek dan neneknyalah yang menerima Louisa ketika semua orang—termasuk ayahnya—menghina dan menghakimi Louisa atas aib yang dibawa Louisa.
Namun tampaknya Caesar, sang Duca pemilik tanah mereka, tak berniat untuk kembali melepaskan Louisa.
Rupanya sebelum meninggal, kakek Louisa telah menulis surat pada Caesar dan memberitahu Caesar bahwa Caesar adalah ayah dari anak Louisa. Bahkan begitu melihat Oliver, Caesar tahu anak itu adalah putranya. Kemiripan mereka tak diragukan lagi. Rasa tanggung jawab dan rasa bersalah yang amat besar membuat Caesar memutuskan untuk mengklaim Oliver sebagai putranya dan Louisa sebagai istrinya. Terutama karena Louisa telah melalui banyak penghinaan karena dirinya.
Tapi menaklukkan dan meyakinkan Louisa ternyata tidaklah semudah dulu ketika perempuan itu masih gadis belia 18 tahun. Louisa yang sekarang adalah Louisa yang telah ditolak dan dikhianati.
Berhasilkah Caesar membawa Louisa pada pernikahan yang pantas untuk perempuan itu? Dan bagaimana jika hasrat dan letupan yang dulu ada di antara mereka kini bangkit kembali?

---------------

Penny Jordan adalah penulis yang nggak pernah mengecewakan saya. Dia penulis favorit saya sejak saya SMA. Kemampuannya dalam memaparkan perasaan sang hero dan menuliskan adegan yang mematahkan hati selalu membuat saya mewek.
Penny Jordan selalu bisa membuat saya puas karena tahu sang hero menderita karena menginginkan sang heroine. XD

Seperti halnya di A Secret Disgrace ini, sejak awal saya sudah diberi curhatan Caesar, bagaimana perasaannya melihat Louisa lagi, seberapa besar rasa bersalahnya dan bagaimana ia ragu dan salah mengira Louisa membencinya. Aww~

Plotnya rapi dan mengalir. Dengan POV orang ketiga, lebih banyak paparan perasaan yang saling bertentangan di dalam novel ini. Cara penulis mendeskripsikan Sisilia terasa memikat dan nggak berlebihan.

Louisa benar-benar mudah menarik simpati saya. Saya merasa faktor psikologis penting dalam membuat karakter novel. Latar belakang apa yang membuat si tokoh melakukan suatu tindakan, dan mengapa ia memiliki sifat tertentu. Dalam hal Louisa itu karena ia selalu ingin mendapatkan cinta yang nggak bisa diberikan orangtuanya.
Orangtua Louisa menikah hanya karena ibu Louisa hamil, sehingga Louisa tumbuh dalam pengabaian orangtuanya. Ia tumbuh menjadi anak yang selalu mencari perhatian. Ketika orangtuanya bercerai dan ayahnya punya pacar baru, Louisa mulai bersaing dengan calon ibu baru dan putri-putrinya dalam hal mendapatkan cinta sang ayah. Tapi Louisa kalah. Ayahnya tetap membencinya. Itu sebabnya ia tumbuh jadi gadis pembangkang dan nakal untuk mendapatkan perhatian ayahnya. :(
Tapi ketika satu malam bersama Caesar membuatnya hamil, dan setelah ia diusir dan dilecehkan tetua desa, walau perasaannya hancur, saya kagum dengan ketegarannya. Sehingga ketika ia kembali bertemu Caesar sepuluh tahun kemudian dia menjadi perempuan yang lebih logis dan terkendali. Menjadi perempuan yang pantas dikejar Caesar.

Penerjemahannya lumayan baik. Ada typo sedikit dan di bab awal ada kalimat bertingkat yang terasa berputar-putar. Entah memang kalimat aslinya begitu atau penerjemahnya sendiri yang menggunakan kalimat rumit. Tapi keseluruhan tetap mudah dinikmati.

Ending novel ini bisa dibilang khas Penny Jordan. Pola yang selalu digunakannya untuk menutup cerita. Tapi saya nggak merasa bosan karena tetap ada nuansa yang segar yang membedakan novel ini dengan karyanya yang lain. A Secret Disgrace justru membuat saya makin menyukai penulis satu ini.
Karena dari novel ini saya menemukan bahwa pengabaian orangtua besar dampaknya bagi pembentukan karakter anak. Bahwa penting bagi seorang anak untuk merasa aman karena tahu dirinya selalu dicintai orangtuanya. A Secret Disgrace menyampaikannya dengan apik dalam balutan roman yang manis.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon