Minggu, 24 April 2016

[Resensi: A Wallflower Christmas - Lisa Kleypas] Kisah Cinta Di Malam Natal


Judul buku: Perayaan Cinta di Pengujung Tahun
Judul asli: A Wallflower Christmas
Penulis: Lisa Kleypas
Alih bahasa: Eliyanti J. Saleh
Sampul dikerjakan oleh: Marcel A. W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Desember 2009
Tebal buku: 288 halaman
ISBN: 978-979-22-5228-6



BLURB

Para wallflower adalah empat gadis muda London yang bersahabat dan saling membantu dalam pencarian cinta sejati. Sekarang setelah menikah dengan bahagia, mereka kembali bersatu untuk membantu seorang playboy sinis mendapatkan kebahagiaannya.

Playboy Amerika Rafe Bowman, kakak Lillian dan Daisy, tiba di London untuk mencari istri. Putri Lord dan Lady Blandford yang cantik dan berdarah biru menjadi pilihan sang ayah. Dengan iming-iming posisi di kerajaan bisnis ayahnya, Rafe pun bersedia mendekati sang lady.
Rafe menyadari bahwa gadis London sangat berbeda dengan gadis Amerika. Ia pun meminta bantuan para wallflower. Sayangnya rencana para wallflower untuk membantu Rafe malah membawa pria itu kepada situasi yang lebih rumit. Terutama ketika ia tak bisa menentukan apakah gadis yang harus dipikatnya adalah lady yang akan membawanya kepada kesuksesan dan posisi tinggi di masyarakat atau gadis biasa yang mencuri hatinya sejak awal berjumpa.


RESENSI

Keempat wallflower punya tugas berat, membantu Rafe Bowman untuk mendapatkan Natalie Blandford. Maka sebelum memperkenalkan Rafe dengan Natalie, Lillian memutuskan mengundang Hannah Appleton, pemdamping Lady Natalie, untuk mengorek informasi yang bisa mereka gunakan dalam mempersatukan Rafe dan Natalie.
Sayang di pertemuan pertama, Rafe telah memberi kesan buruk di hadapan Hannah. Bukan hanya bersikap sangat Amerika, Rafe juga terang-terangan mengganggu Hannah dan mencium Hannah tanpa sepengetahuan keempat mantan wallflower. Tindakan yang cukup kurang ajar namun di sisi lain menggelitik hasrat Hannah.
Hannah pun bertekad untuk menggagalkan rencana perjodohan itu karena menganggap Rafe tak pantas bagi Natalie. Hannah merasa Natalie lebih cocok bagi Lord Travers. Sayangnya ketertarikan Natalie pada Rafe begitu besar dan tanpa peduli nasihat Hannah, Natalie berniat menjadi istri Rafe.
Namun di Stony Cross Park, di kediaman Lord Westcliff, justru Hannah semakin merasa nyaman dengan kehadiran Rafe dan terganggu dengan kedekatan Rafe dan Natalie. Seperti halnya Rafe yang kebingungan untuk menuruti keinginan ayahnya atau mengejar Hannah demi dirinya sendiri.
Dan tepat menjelang natal... Rafe harus membuat keputusan.

--------------

A Wallflower Christmas menjadi pelengkap bagi keempat seri wallflowers sebelumnya. Novel yang lebih tipis dibanding novel-novel sebelumnya ini menyajikan kisah tentang kakak Lillian dan Daisy sekaligus memberi kisah tambahan tentang kebahagiaan rumah tangga keempat wallflower.

Jujur yang saya nantikan adalah momen romantis Lillian dan Westcliff seperti yang mereka umbar dalam It Happened One Autumn, tapi rupanya bonusnya bukan hanya pasangan paling cetar ini tapi juga momen uhuk panas uhuk antara Evie dan Sebastian. Bisa dibilang fans Sebastian sang hero dalam Devil in Winter bakal senang dengan bonus roman ini ^^

Di novel sebelumnya yaitu Scandal in Spring, saya sebal setengah mati dengan keegoisan Lillian terhadap Daisy. Tapi di novel ini, Lillian jadi penuh pengertian dan nggak terlalu menuntut. Justru yang ada malah Lillian mencari gara-gara dengan Westcliff karena terbakar cemburu. Kkk~
Sayang mungkin karena keterbatasan jumlah halaman, pasangan Annabelle dan Simon Hunt nggak banyak diumbar seperti di Secret of A Summer Night.

Karakter Rafe benar-benar menawan. Ada saat Rafe begitu jahil dan lucu, tapi ada juga kalanya Rafe tampil sebagai gentleman dan luar biasa mempesona. Saya suka dengan pendiriannya dan bagaimana Rafe akhirnya mengambil keputusan.
Hannah cukup menyebalkan di awal cerita, terlalu kritis terhadap Rafe. Huhuu... main curiga main tuduh. Tapi sikap waspadanya memang menggemaskan. Saya paham kenapa akhirnya Rafe nggak tahan juga untuk mencium Hannah.
Chemistry di antara mereka berdua mengalir dan asyik diikuti. Interaksinya natural dan dialog yang saling mereka lemparkan terasa hangat dan kuat. I love this couple :)

Dan settingnya lagi-lagi di Stony Cross Park di musim dingin tahun 1845. Rupanya seluruh kisah wallflower memang berpusat di manor kediaman Westcliff. Tapi memang di mana lagi tempat terindah untuk saling jatuh cinta selain di Hampshire.

Yah akhirnya selesai sudah saya membaca ulang seri wallflower ini. Sedih tapi juga senang. Laah... 
Tapi tentunya saya bakal bertemu lagi dengan beberapa karakter dalam novel ini di seri-seri Lisa Kleypas yang lain. Overall saya menikmati membaca ulang seri wallflower dan sepertinya akan berlanjut dengan membaca ulang seri Hatthaway Family. Hmm... kita tunggu saja ^^

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon